Vitamin ( practice 08 juli )
A.PENDAHULUAN
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat berakibat bertambah besarnya peluang untuk terkena penyakit pada tubuh kita.
Individu yang kekurangan salah satu vitamin akan menderita gejala-gejala penyakit yang berkaitan dengan vitamin tersebut. Vitamin merupakan zat gizi esensial bagi tubuh manusia karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. asupan vitamin harus dipenuhi dari luar, seperti makanan atau suplemen.
Vitamin bermacam-macam seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D dan K. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, sedangkan yang tidak larut adalah vitamin A, D, E dan K. Dan masing-masing vitamin mempunyai fungsinya masing-masing yang berguna bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu vitamin sangatlah penting bagi tubuh manusia.
B.ALAT DAN BAHAN
Alat:
Tabung reaksi
Cawan porselen
Titrasi
Pipet
Centrifuge
Vibrator
Sinar UV
Bahan:
Susu sapi
Asam askorbat
Minyak ikan
2,6 DIP
Chloroform kering
Asam cuka dihibrida
Antimonium chlorida
Isobutil alcohol
NaOH 40%
K3Fe(CN)6
Asam cuka triklorida 10%
Aquades
Alcohol 80%
C.LANGKAH KERJA
1.Vitamin A
Meneteskan 1 tetes minyak ikan ke dalam tabung reaksi
Memasukkan 5-6 tetes chloroform kering ke dalam tabung reaksi
Memasukkan 2 tetes asam cuka dihidrida
Memasukkan 2 tetes antimonium chlorida
Mengocok tabung reaksi dan mengamati yang terjadi
2.Vitamin B1 & B2
Memasukkan 3 mL air susu sapi ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 5 mL alcohol 80%
Mengocok tabuung reaksi di atas vibrator
Memasukkan tabung reaksi ke dalam alat centrifuge dan mencentrifuge selama 5 menit
Membagi 2 filtrat ke dalam 2 tabung reaksi
Membaca 1 tabung di sinar UV (vitamin B2) dan mengamati yang terjadi
Menambahkan 5 mL isobutyl alcohol ke dalam tabung reaksi yang 1 (vitamin B1)
Memasukkan 0,6 mL NaOH 40% ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 3 tetes K3Fe(CN)6 ke dalam tabung reaksi
Membaca tabung di sinar UV dan mengamati yang warna pada tabung
3.Vitamin C
Memasukkan 5 mL asam askorbat ke dalam cawan porselen
Menambahkan 2 mL asam cuka triklorida 10% ke dalam cawan porselen
Mentitrasi larutan 2,6 DIP ke dalam cawan porselen hingga berubah menjadi warna merah muda
Menghitung banyak vitamin C yang terdapat dalam larutan
D.HASIL PRAKTIKUM
1.Vitamin A berwarna biru tua keabu-abuan
2.Vitamin B1 berwarna kuning keruh (tidak pada UV) dan berwarna biru bening pada sinar UV
Vitamin B2 berwarna kuning dan berwarna hijau pada sinar UV
3.Vitamin C berwarna merah muda
E.PEMBAHASAN
1.Vitamin A
Pada praktikum vitamin A, CHCl3 pada larutan berfungsi untuk mengekstraksi vitamin A. Sedangakan asam cuka anhidrida berguna untuk menghilangkan sisa-sisa air agar tidak terjadi reaksi:
SdCl3 + H2O SbOCl + HCl
Karena SbOCl tidak memberikan sama sekali reaksi dengan vitamin A.
Prinsip kerja vitamin A:
Vitamin A diekstraksikan dengan CHCl3, kemudian direaksikan lagi dengan SbCl3 sehingga terbentuk warna biru tua keabu-abuan.
Dengan terbentuknya warna biru tua keabu-abuan menandakan bahwa dalam minyak ikan mengandung vitamin A yang sangat tinggi. Vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil praktikum yang didapatkan sesuai dengan teori.
2.Vitamin B1
Pada praktikum vitamin B1, K3Fe(CN)6 dalam suasana basa mengoksidasi senyawa vitamin B1 menjadi tiochrom yang kemudian diekstraksi oleh isobutyl alcohol.
Dan jika dilihat di sinar UV akan terlihat fluoresensi biru. Dan hal tersebut menandakan bahwa dalam air susu sapi mengandung vitamin B1.
Hasil praktikum vitamin B1 yang diperoleh sesuai dengan teori di atas.
3.Vitamin B2
Pada praktikum vitamin B2, etil alcohol berfungsi untuk mengekstraksi vitamin B2 dalan air susu sapi dan larutan dalam tabung reaksi akan berwarna kuning.
Pada saart dilihat di sinar UV akan tampak fluoresensi hijau. Yang menandakan bahwa dalam air susu sapi mengandung vitamin B2.
Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil praktikum vitamin B2 yang didapatkan sesuai dengan teori di atas.
4.Vitamin C
Pada praktikum vitamin C, TCA berfungsi sebagai pembentuk suasana asam dalam larutan.
2,6 DIP sendiri akan berwarna biru dalam suasana basa, dan berwarna merah dalam suasana asam.
Dari praktikum yang dilakukan, hasil yang didapatkan yaitu larutan yang berwarna merah dalam cawan porselen. Yang menandakan bahwa larutan tersebut bersuasana asam.
Diketahui :1 tablet vitamin C dilarutakan ke dalam 500 mL aquades
1 mL 2,6 DIP 0,002 vitamin C
12 mL 2,6 DIP yang dititrasikan
5 mL asam askorbat dalam larutan
Ditanya : Berapa mg vitamin C yang terdapat dalam larutan?
Jawab :
Jadi, vitamin C yang terdapat dalam larutan sebanyak 26,4 mg.
Teori: 1 tablet vitamin C yang dilarutkan seberat 25 mg, sedangkan yang dipakai dalam praktikum yaitu sebanyak 26,4 mg. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam praktikum. Disebabkan karena kelebihan pada saat mentitrasi 2,6 DIP ke dalam larutan, serta kurang cermat dalam melihat bahwa warna dalam larutan telah berubah.
F.PERTANYAAN
1.Apa fungsi dari system empedu?
2.Pada pembuntuan saluran empedu, vitamin apa saja yang dapat terganggu absorpsinya?
3.Sebutkan vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air!
4.Apa akibat defisiensi vitamin A dan defisiensi vitamin C?
5.Berapa vitamin dalam percobaan ini yang dapat menimbulkan fluoresensi dengan sinar UV?
6.Apa beda fluoresensi dan fosforesensi?
Jawaban:
1.a. Fungsi system empedu:
Memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, bukan akibat enzim apapun dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak tetapi karena asam empedu.
Bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa buangan produk dalam darah.
b. Fungsi garam-garam empedu:
- Bekerja dengan deterjen pada partikel lemak dalam makanan, yang mengurangi tegangan permukaan partikel dan memungkinkan agitasi adalam traktus intestinal untuk memecahkan gelembung-gelembung lemak menjadi bentuk yang lebih kecil emulsifikasi.
Membantu absorpsi asam lemak, monogliserida,kolestrol dan lemak lain dalam traktus intestinal.
Membentuk micelle membantu absorpsi lemak.
Mengaktifkan enzim lipase.
2.Pada pembuntuan saluran empedu, vitamin yang dapat terganggu absorpsinya adalah vitamin B12.
3.Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan C.
4.Akibat defisiensi vitamin A:
a.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang, jaringan lunak, gigi, dan kecepatan pembentukan tirosin
b.Kelainan kulit
c.Gangguan pembentukan darah
d.Ketahanan terhadap infeksi menurun
e.Gangguan penglihatan:
Nyctalopia xerophtalmia keratomalacia buta
f.Keratinisasi jaringan epitel mempermudah pengendapan CaPO4.
Akibat defisiensi vitamin C:
a.Menybabakan sariawan
b.Kulit kasar
c.Gangguan penyembuhan luka
d.Gigi dan tulang rapuh
e.Anemia dan infeksi
f.Scorbut / scurvy sebagai akibat terganggunya permebntukan penyokong tulang
g.Terjadi pendarahan di otak dan kulit karena jaringan endotel pembuluh darah lemah.
h.Mengganggu:
transpor electron pada proses oksidasi biologi
metabolisme tirosin dan kolestrol
perubahan asam fosfat tetrahidrofola
i.Stress fisiologis.
5.Vitamin B1 berwarna biru jika dilihat dengan sinar UV
Vitamin B2 berwarna hijau jika dilihat dengan sinar UV
6.Fluoresensi:
Sinar yang dikeluarkan oleh suatu senyawa selama senyawa tersebut disinari oleh sinar UV. (Perpendaran sinar yang terjadi selama senyawa disinari oleh sinar UV).
Fosforesensi:
Sinar yang dikeluarkan oleh suatu senyawa selama dan setelah senyawa tersebut disinari oleh sinar UV. (Perpendaran sinar yang terjadi selama dan setelah senyawa disinari).
G.KESIMPULAN
Vitamin dibagi menjadi 2 macam yaitu vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan tidak larut dalam lemak (B kompleks dan C).
Vitamin sebagian besar tidak disekresi oleh tubuh sehingga harus dipasok melalui makanan.
Masing-masing vitamin mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dan juga mempunyai fungsi bagi kesehatan yang berbeda-beda setiap jenisnya.
Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan defisiensi sedangkan kelebihan vitamin dapat menyebabkan avitaminosis yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu vitamin harus dikonsumsi secukupnya.
Vitamin dapat diperoleh melalui makanan seperti buah-buahan, sayur-mayur, daging, dan susu.
H.DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 29. Jakarta: EGC.
http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin pada 8 Juli 2008 pukul 20:46.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper edisi 25. Jakarta: EGC.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat berakibat bertambah besarnya peluang untuk terkena penyakit pada tubuh kita.
Individu yang kekurangan salah satu vitamin akan menderita gejala-gejala penyakit yang berkaitan dengan vitamin tersebut. Vitamin merupakan zat gizi esensial bagi tubuh manusia karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin sendiri. asupan vitamin harus dipenuhi dari luar, seperti makanan atau suplemen.
Vitamin bermacam-macam seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D dan K. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, sedangkan yang tidak larut adalah vitamin A, D, E dan K. Dan masing-masing vitamin mempunyai fungsinya masing-masing yang berguna bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu vitamin sangatlah penting bagi tubuh manusia.
B.ALAT DAN BAHAN
Alat:
Tabung reaksi
Cawan porselen
Titrasi
Pipet
Centrifuge
Vibrator
Sinar UV
Bahan:
Susu sapi
Asam askorbat
Minyak ikan
2,6 DIP
Chloroform kering
Asam cuka dihibrida
Antimonium chlorida
Isobutil alcohol
NaOH 40%
K3Fe(CN)6
Asam cuka triklorida 10%
Aquades
Alcohol 80%
C.LANGKAH KERJA
1.Vitamin A
Meneteskan 1 tetes minyak ikan ke dalam tabung reaksi
Memasukkan 5-6 tetes chloroform kering ke dalam tabung reaksi
Memasukkan 2 tetes asam cuka dihidrida
Memasukkan 2 tetes antimonium chlorida
Mengocok tabung reaksi dan mengamati yang terjadi
2.Vitamin B1 & B2
Memasukkan 3 mL air susu sapi ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 5 mL alcohol 80%
Mengocok tabuung reaksi di atas vibrator
Memasukkan tabung reaksi ke dalam alat centrifuge dan mencentrifuge selama 5 menit
Membagi 2 filtrat ke dalam 2 tabung reaksi
Membaca 1 tabung di sinar UV (vitamin B2) dan mengamati yang terjadi
Menambahkan 5 mL isobutyl alcohol ke dalam tabung reaksi yang 1 (vitamin B1)
Memasukkan 0,6 mL NaOH 40% ke dalam tabung reaksi
Menambahkan 3 tetes K3Fe(CN)6 ke dalam tabung reaksi
Membaca tabung di sinar UV dan mengamati yang warna pada tabung
3.Vitamin C
Memasukkan 5 mL asam askorbat ke dalam cawan porselen
Menambahkan 2 mL asam cuka triklorida 10% ke dalam cawan porselen
Mentitrasi larutan 2,6 DIP ke dalam cawan porselen hingga berubah menjadi warna merah muda
Menghitung banyak vitamin C yang terdapat dalam larutan
D.HASIL PRAKTIKUM
1.Vitamin A berwarna biru tua keabu-abuan
2.Vitamin B1 berwarna kuning keruh (tidak pada UV) dan berwarna biru bening pada sinar UV
Vitamin B2 berwarna kuning dan berwarna hijau pada sinar UV
3.Vitamin C berwarna merah muda
E.PEMBAHASAN
1.Vitamin A
Pada praktikum vitamin A, CHCl3 pada larutan berfungsi untuk mengekstraksi vitamin A. Sedangakan asam cuka anhidrida berguna untuk menghilangkan sisa-sisa air agar tidak terjadi reaksi:
SdCl3 + H2O SbOCl + HCl
Karena SbOCl tidak memberikan sama sekali reaksi dengan vitamin A.
Prinsip kerja vitamin A:
Vitamin A diekstraksikan dengan CHCl3, kemudian direaksikan lagi dengan SbCl3 sehingga terbentuk warna biru tua keabu-abuan.
Dengan terbentuknya warna biru tua keabu-abuan menandakan bahwa dalam minyak ikan mengandung vitamin A yang sangat tinggi. Vitamin A sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak.
Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil praktikum yang didapatkan sesuai dengan teori.
2.Vitamin B1
Pada praktikum vitamin B1, K3Fe(CN)6 dalam suasana basa mengoksidasi senyawa vitamin B1 menjadi tiochrom yang kemudian diekstraksi oleh isobutyl alcohol.
Dan jika dilihat di sinar UV akan terlihat fluoresensi biru. Dan hal tersebut menandakan bahwa dalam air susu sapi mengandung vitamin B1.
Hasil praktikum vitamin B1 yang diperoleh sesuai dengan teori di atas.
3.Vitamin B2
Pada praktikum vitamin B2, etil alcohol berfungsi untuk mengekstraksi vitamin B2 dalan air susu sapi dan larutan dalam tabung reaksi akan berwarna kuning.
Pada saart dilihat di sinar UV akan tampak fluoresensi hijau. Yang menandakan bahwa dalam air susu sapi mengandung vitamin B2.
Pada praktikum yang telah dilakukan, hasil praktikum vitamin B2 yang didapatkan sesuai dengan teori di atas.
4.Vitamin C
Pada praktikum vitamin C, TCA berfungsi sebagai pembentuk suasana asam dalam larutan.
2,6 DIP sendiri akan berwarna biru dalam suasana basa, dan berwarna merah dalam suasana asam.
Dari praktikum yang dilakukan, hasil yang didapatkan yaitu larutan yang berwarna merah dalam cawan porselen. Yang menandakan bahwa larutan tersebut bersuasana asam.
Diketahui :1 tablet vitamin C dilarutakan ke dalam 500 mL aquades
1 mL 2,6 DIP 0,002 vitamin C
12 mL 2,6 DIP yang dititrasikan
5 mL asam askorbat dalam larutan
Ditanya : Berapa mg vitamin C yang terdapat dalam larutan?
Jawab :
Jadi, vitamin C yang terdapat dalam larutan sebanyak 26,4 mg.
Teori: 1 tablet vitamin C yang dilarutkan seberat 25 mg, sedangkan yang dipakai dalam praktikum yaitu sebanyak 26,4 mg. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam praktikum. Disebabkan karena kelebihan pada saat mentitrasi 2,6 DIP ke dalam larutan, serta kurang cermat dalam melihat bahwa warna dalam larutan telah berubah.
F.PERTANYAAN
1.Apa fungsi dari system empedu?
2.Pada pembuntuan saluran empedu, vitamin apa saja yang dapat terganggu absorpsinya?
3.Sebutkan vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air!
4.Apa akibat defisiensi vitamin A dan defisiensi vitamin C?
5.Berapa vitamin dalam percobaan ini yang dapat menimbulkan fluoresensi dengan sinar UV?
6.Apa beda fluoresensi dan fosforesensi?
Jawaban:
1.a. Fungsi system empedu:
Memainkan peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak, bukan akibat enzim apapun dalam empedu yang menyebabkan pencernaan lemak tetapi karena asam empedu.
Bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa buangan produk dalam darah.
b. Fungsi garam-garam empedu:
- Bekerja dengan deterjen pada partikel lemak dalam makanan, yang mengurangi tegangan permukaan partikel dan memungkinkan agitasi adalam traktus intestinal untuk memecahkan gelembung-gelembung lemak menjadi bentuk yang lebih kecil emulsifikasi.
Membantu absorpsi asam lemak, monogliserida,kolestrol dan lemak lain dalam traktus intestinal.
Membentuk micelle membantu absorpsi lemak.
Mengaktifkan enzim lipase.
2.Pada pembuntuan saluran empedu, vitamin yang dapat terganggu absorpsinya adalah vitamin B12.
3.Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K.
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B kompleks dan C.
4.Akibat defisiensi vitamin A:
a.Gangguan pertumbuhan dan perkembangan jaringan tulang, jaringan lunak, gigi, dan kecepatan pembentukan tirosin
b.Kelainan kulit
c.Gangguan pembentukan darah
d.Ketahanan terhadap infeksi menurun
e.Gangguan penglihatan:
Nyctalopia xerophtalmia keratomalacia buta
f.Keratinisasi jaringan epitel mempermudah pengendapan CaPO4.
Akibat defisiensi vitamin C:
a.Menybabakan sariawan
b.Kulit kasar
c.Gangguan penyembuhan luka
d.Gigi dan tulang rapuh
e.Anemia dan infeksi
f.Scorbut / scurvy sebagai akibat terganggunya permebntukan penyokong tulang
g.Terjadi pendarahan di otak dan kulit karena jaringan endotel pembuluh darah lemah.
h.Mengganggu:
transpor electron pada proses oksidasi biologi
metabolisme tirosin dan kolestrol
perubahan asam fosfat tetrahidrofola
i.Stress fisiologis.
5.Vitamin B1 berwarna biru jika dilihat dengan sinar UV
Vitamin B2 berwarna hijau jika dilihat dengan sinar UV
6.Fluoresensi:
Sinar yang dikeluarkan oleh suatu senyawa selama senyawa tersebut disinari oleh sinar UV. (Perpendaran sinar yang terjadi selama senyawa disinari oleh sinar UV).
Fosforesensi:
Sinar yang dikeluarkan oleh suatu senyawa selama dan setelah senyawa tersebut disinari oleh sinar UV. (Perpendaran sinar yang terjadi selama dan setelah senyawa disinari).
G.KESIMPULAN
Vitamin dibagi menjadi 2 macam yaitu vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan tidak larut dalam lemak (B kompleks dan C).
Vitamin sebagian besar tidak disekresi oleh tubuh sehingga harus dipasok melalui makanan.
Masing-masing vitamin mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dan juga mempunyai fungsi bagi kesehatan yang berbeda-beda setiap jenisnya.
Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan defisiensi sedangkan kelebihan vitamin dapat menyebabkan avitaminosis yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu vitamin harus dikonsumsi secukupnya.
Vitamin dapat diperoleh melalui makanan seperti buah-buahan, sayur-mayur, daging, dan susu.
H.DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A. C. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 29. Jakarta: EGC.
http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_sumber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin pada 8 Juli 2008 pukul 20:46.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper edisi 25. Jakarta: EGC.
Comments
Post a Comment