Restorasi Rigid
Restorasi rigid merupakan restorasi yang
dibuat di laboratorium gigi dengan menggunakan model cetakan gigi yang
dilakukan pengasahan kemudian disemenkan pada gigi. Umumnya restorasi
ini membutuhkan kunjungan berulang dan penempatan tumpatan sementara
sehingga lebih mahal untuk pasien.
Berdasarkan kepustakaan Inggris,
restorasi rigid terdiri dari inlay, onlay, dan crown/ mahkota. Inlay
adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/
cusp, sedangkan onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas
meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp. Crown/ mahkota adalah
penggantian sebagian atau seluruh mahkota klinis yang disemenkan.
Pilihan bahan restorasi rigid antara lain
logam tuang, porselen, porselen fuse to metal, resin komposit, dan
kombinasi keduanya. Logam merupakan bahan restorasi rigid dengan
kekuatan tensil yang besar, yang membutuhkan preparasi kavitas yang luas
dan bevel sebagai retensi, tetapi memiliki masalah estetik. Sedangkan
porselen merupakan bahan restorasi rigid estetik yang paling unggul
dengan kekuatan kompresif yang tinggi. Porselen mebutuhkan biaya besar
biasanya, dua sampai tiga kali lebih mahal dari restorasi rigid logam
atau komposit plastis selain waktu pembuatan di laboratorium.
Penggunaan teknik restorasi rigid
komposit telah terbukti mampu memperbaiki beberapa kekurangan restorasi
komposit plastis. Hal ini dibuktikan dengan penenlitian
Scheibenbogen-Fuchsbrunner tahun 1999 dan 2000 yang menemukan bahwa
setelah tahun ke-2 dan 3 integritas marginal dan bentuk anatomi pada
restorasi rigid komposit lebih memuaskan dari restorasi plastis. Menurut
Dietschi tahun 1995, kualitas adaptasi marginal restorasi rigid resin
komposit terbukti labih baik dari restorasi plastis komposit. Menurut
Burke tahun 1994, porselen menghasilkan restorasi dengan integritas
marginal yang sangat memuaskan tetapi membutuhkan waktu pembuatan dalam
laboratorium. Restorasi rigid komposit dinyatakan lebih mudah dan lebih
murah dari inlay porselen.
Teknik restorasi rigid dibagi atas tiga
metode yaitu direct, semidirect, dan indirect. Teknik semidirect
intraoral merupakan pembuatan inlay/ onlay resin komposit satu kali
kunjungan, resin komposit langsung ditumpatkan pada gigi, disinar dari
setiap arah dan kemudian di post-cured sebelum dibonding pada gigi.
Teknik semidirect ekstraoral merupakan pembuatan restorasi rigid satu
kali kunjungan yang dibuat menggunakan die fleksibel dan berfungsi untuk
mengoreksi kontak marginal. Teknik indirect merupakan pembuatan
restorasi rigid yang dilakukan dalam laboratorium dental dengan
menggunakan model dari kavitas gigi yang dipreparasi, membutuhkan
tumpatan sementara dan kunjungan berulang.
Dengan teknik restorasi rigid, penyusutan
polimerisasi terjadi ekstraoral dan kontur yang lebih mudah dicapai
karena restorasi dibuat diluar mulut. Dengan menggunakan restorasi rigid
teknik indirect, celah dalam restorasi dapat diminimalkan dengan
memberikan tekanan pada restorasi sebelum penyinaran, dan sifat-sifat
fisis resin dapat ditingkatkan dengan penyinaran ekstraoral dengan
menaikkan panas dan tekanan.
Comments
Post a Comment