GLASS IONOMER

GLASS IONOMER
Komposisi
a.    Bubuk: aluminosilicate glass
b.    Cairan:
  • Larutan polyacrlic acid/ itaconic acid copolymer dalam air
  • Tartaric acid → accelerator
Reaksi Setting
  • Pada pencampuran bubuk dan cairan → partikel gelas mengurai melepaskan ion Ca2+, Al3+, F-
  • Ion-ion tersebut cross link dengan polyanions → mengeras → salt gel matrix
  • Glass ionomer melekat secara kimia dengan enamel / dentin selama proses pengerasan
  • Mekanisme perlekatan → ionic interaction dengan calcium dan atau ion phosphate dari permukaan gigi yang bersih → acidic conditioner  (cleansing agents) dan larutan ferric chloride
  • Cleansing agents → menghilangkan smear layer dari dentin. Ion Fe3+ mengendap → meningkatkan ionic interaction antara semen dan dentin

Sifat Bahan
  • Compressive strength paling rendah jika dibandingkan dengan bahan direct esthetic lain
  • Paling kuat dibandingkan dengan semen yang menggunakan bubuk zinc oxide, tetapi brittle → tidak dapat dipakai pada gigi posterior
  • Bond strength lebih rendah dibandingkan dengan komposit, tetapi klinis menunjukkan perlekatan didaerah servikal lebih baik dari pada komposit. Bond strength dentin lebih rendah dari pada semen polycarboxilate → kemungkinan disebabkan sifat sensitif terhadap kelembaban selama setting, hal ini dapat diperbaiki dengan memberikan acdic conditioner pada dentin, diikuti aplikasi larutan FeCl3
  • Wear resistance paling rendah
  • Floride release paling tinggi → bakteristatik → antikarogenik
  • Thermal diffusivity rendah
  • Solubility dalam air lebih tinggi daripada semen yang lain, tetapi dalam asam lebih rendah dibandingkan dengan zinc phosphate dan zinc polyacrylate
  • Sifat adhesive terhadap enamel lebih bagus daripada dentin
  • Retensi terhadap cervical gigi lebih bagus daripada bahan lain
  • Modulus serupa dengan dentin
  • Expansion coefficient sama halnya dengan strutur gigi
  • Opacity cukup tinggi
  • Estetik paling jelek
Klasifikasi (Menurut Combe 1992)
Terdapat 3 jenis semen:
  • Tipe I    :  luting cements, bubuk halus (fine grains) dan merupakan lapisan yang tipis bila mengeras
  • Tipe II    :  bahan restorasi dan aplikasi
  • Abrasi dan erosi
  • Restorasi gigi sulung
  • Restorasi karies kelas III dan V
  • Memperbaiki restorasi lama
  • Tipe III    :  bahan lining dan fissure sealant
  • Menutup fissure oklusal
  • Sebagai lining dibawah tumpatan komposit
  • Kegunaan
  • Semen permanen
  • Basis ( high strength )
  • Tumpatan kelas V
  • Pit and fissure sealant
  • Penyemenan orthodontic bands
Cara Manipulasi
  • Glass Ionomer ini dikemas dalam botol dan kapsul
  • Powder dan liquid dikeluarkan dengan jumlah yang tepat pada paper pad, dan setengah dari powder dicampur untuk menghasilkan campuran seperti susu yang homogen secara konsisten
  • Sisa powder ditambahkan dan total waktu yang digunakan untuk mencampur adalah 30 – 40 detik, dengan setting time 4 menit.
  • Setelah restorasi ditempatkan dan diukur konturnya dengan benar, permukaan harus dilindungi dari saliva dengan menggunakan varnish
  • Kelengkapan dan finishing akan selesai setelah 24 jam
  • Cairan atau liquid pada kapsul dicampur ke dalam powder dengan tekanan dan dicampur dengan alat mechanical mixer untuk amalgam
  • Pencampuran tersebut diinjeksi dengan menggunakan syringe khusus
  • Teknik klinis glass ionomer harus melekat dengan kuat dengan pemeliharaan isolasi, prosedur etsa yang adekuat, proteksi restorasi dari saliva setelah penempatan, dan penundaan finishing akhir selama 1 hari atau lebih dengan bahan yang banyak

Comments

Popular posts from this blog

Daftarkan Blog Anda ( Blog Directory)

Jenis - Jenis Cengkeram

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI